Cinta Seorang Ibu untuk Anak Negeri, Ny. Siti Aisah Gerakkan PKK Tekan Stunting di Desa

Topmetro.news, SERGAI – Angka stunting di Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), berhasil ditekan berkat gerakan aktif Ketua TP PKK Desa, Ny. Siti Aisah, bersama para kader Posyandu. Dari data awal sebanyak 37 balita yang tergolong stunting, kini hanya tersisa 14 balita atau sekitar 1,77 persen, turun dari 2,92 persen pada Juni 2025 lalu.

Tak hanya itu, dua Posyandu yakni Posyandu Cemara 6 dan Posyandu Cemara 7 juga dinyatakan bebas stunting. Capaian ini menjadi bukti bahwa kaderisasi yang dilakukan TP PKK Desa berjalan efektif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pola asuh dan gizi seimbang.

“Pencapaian ini berkat kerja keras para kader yang tidak kenal lelah. Mereka turun langsung melakukan pendataan, sosialisasi, hingga menghadirkan dapur gizi dengan menu kreatif. Semua demi ibu dan anak balita yang sehat,” ujar Ny. Siti Aisah, saat dikonfirmasi Senin (15/9/2025).

Pada pendataan Juni 2025, para kader mencatat sebanyak 787 balita usia 0–5 tahun dan 62 ibu hamil di 15 dusun wilayah Desa Pekan Tanjung Beringin. Dari jumlah ibu hamil tersebut, enam orang masih masuk kategori kurang sehat dan terus mendapat pendampingan intensif dari kader Posyandu.

Saat ini, Desa Pekan Tanjung Beringin memiliki total 78 kader yang aktif bergerak dalam berbagai bidang. Rinciannya sebagai berikut:

Kader Posyandu (42 orang) di 7 Posyandu Cemara:

1. Posyandu Cemara 1 – 6 kader

2. Posyandu Cemara 2 – 6 kader

3. Posyandu Cemara 3 – 6 kader

4. Posyandu Cemara 7 – 6 kader

5. Posyandu Cemara 9 – 6 kader

6. Posyandu Cemara 11 – 6 kader

7. Posyandu Cemara 14 – 6 kader

Kader lainnya:

8. Posyandu ILP – 15 kader

9. Kader stunting – 15 kader

10. Kader dapur stunting (panitia masak) – 6 kader

Ny. Siti Aisah yang juga merupakan anggota DPRD Sergai Fraksi Demokrat menegaskan, seluruh kader tersebut menjadi garda terdepan dalam upaya menekan angka stunting di desa. “Kami bersama para kader ingin memastikan tidak ada lagi balita yang kekurangan gizi. Mereka semua bekerja dengan hati,” katanya.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Desa, bidan desa, penyuluh BKKBN, hingga perusahaan Aqua Farm yang secara konsisten menyalurkan bantuan CSR berupa daging ikan nila untuk program dapur gizi.

“Menurut saya, membangun infrastruktur desa memang penting, tetapi membangun kualitas dan kesehatan sumber daya manusia jauh lebih utama. Kami ingin anak-anak calon generasi desa kami tumbuh sehat, cerdas, dan ceria,” pungkasnya.

Reporter | Fani

Related posts

Leave a Comment